Home / Uncategorized / Ibu-ibu Perlu Kuat Seperti Superhero

Ibu-ibu Perlu Kuat Seperti Superhero

      Tahun 2013 Farzan saki karena
diare dan harus dirawat selama 1 minggu. Saat itu, 24 jam mama berada di
samping Farzan. Baru bisa mandi atau sholat, kalau buah hatinya tidur. Selama
itu pula, ayah bolak balik rumah, kantor dan rumah sakit untuk membawa keperluan saya dan farzan. Karena ayah harus bekerja, maka cukup mama yang menginap di
rumah sakit. Fenomena seperti itu bisa terjadi, kalau anak sakit,  yang mendampingi biasanya adalah bunda. Kalau
bunda sakit, siapa yang mendampingi? Kemungkinan besar yang selalu hadir di
sisi Bunda adalah ibunya bunda, atau mertua perempuan si ayah. Apa teman yang
mengatakan bahwa ibu gak boleh sakit. Kalau sakit, berantakan semua urusan. Sebab itulah, ibu-ibu harus kuat dan sehat seperti superhero.
     Tahun 2014, saya kena sakit Chikukunya.
September 2015, Jumat sore, saya merasa gak enak bada, meriang-meriang. Tapi bisa
aktivitas seperti biasa. Lepas Magrib, badan makin tidak enak, setelah menemani
anak dan suami makan malam, saya pamit tidur duluan. Menjelang tengah malam,
saya terbangun ingin buang air kecil. Tapi badan terasa sangat ngilu, kalau
menggerakkan badan, sakitnya luar biasa. Saya terpaksa bangun dengan air mata
sambil minta tolong ayah. Si ayah, menatap saya tidak percaya. “Masa sih gak
bisa bangun?” tanyanya. Saking kesalnya, saya langsung teriak, “Kalo bisa
ngapain minta tolong!.” Kaget dengan teriakan saya, suami langsung menolong.
Besok paginya, saya benar-benar tidak bisa bangun. Dokterpun harus datang ke
rumah. Untungnya ada tetangga dokter. Saya langsung dikasih obat. Tidak ada makanan
yang bisa masuk ke dalam perut. Saya hanya terbaring selama dua hari. Anak saya
yang saat itu usianya 3 tahun, juga ikutan tidak mau makan. Padahal ada nenek
yang membantu, tapi karena setiap hari bersama saya, farzan seperti kehilangan
nafsu makan. Makan pagi, siang dan malam hanya tiga suap.
      Bagaimana dengan urusan rumah
tangga atau kantor? Nasibnya juga hampir sama. Ayah kelimpungan harus mengatur
menu makan, berkoordinasi dengan nenek, belum lagi mengatur urusan anak,
bersih-bersih rumah, cucian dan segudang setrikaan. Hari Minggu, tubuh saya sudah agak enakan. Makanan sudah
mulai masuk walau 3-4 suap. Saya juga mulai mencicil pekerjaan rumah.
Memasukkan pakaian kotor ke mesin cuci, mengatur menu belanja bersama nenek dan
mulai beres-beres rumah yang bentuknya seperti agar-agar yang berserakan. Rasa
ngilu yang tersisa terpaksa saya tahan. Alhamdulillah, anak saya mulai makan
dengan porsi yang normal.
      Adik saya Mia, ibu dengan dua
anak juga pernah mengalami hal yang sama. Ketika anaknya sakit, dan ibu kurang
memikirkan kondisi tubuhnya, ibu justru makin drop dan butuh dirawat. Mia harus
dirawat karena Typhus saat menunggu Aaira di rumah sakit. Jadilah mereka
dirawat bersebelahan. Kalau ibu sudah masuk rumah sakit, bala bantuan harus
dikerahkan untuk mengurus rumah. Mulai dari nenek, tante dan ayah harus
bekerjasama.
       Saking pentingnya ibu yang sehat
dalam keluarga, suami teman rela berbagi tugas rumah tangga seperti mencuci dan
masak sebelum ke kantor, agar istrinya bisa konsetrasi mengurus anak serta
menjaga kesehatan. Namun, sepertinya suami seperti ini langka jumlahnya. Nah,
untuk selalu bugar dan sehat, para ibu sebaiknya menjaga tubuhnya sendiri.
Beriut adalah berbagai tips dari rekan-rekan ibu agar selalu bugar dan sehat.
      1.   Makan
makanan yang bergizi, terutama sayur dan buah. Seorang teman, Bunda Pipiet,
kini tinggal di Cilacap, pernah sharing kepada saya. Sejak sarapan sayur atau
buah di pagi hari, tubuhnya main sehat dan jarang sakit. Bahkan keluhan kista
di rahimnya juga tidak terasa lagi.
2   2.  Banyak
minum air putih, biasanya saking sibuknya beraktivitas di rumah atau di kantor,
para ibu sering kelupaan minum air putih. Apalagi buat ibu-ibu pekerja di
kantor yang pendingin ruangannya super dingin. Perlu banget minum air putih
yang banyak.
3   3. Istirahat
yang cukup, nah ini biasanya yang agak susah. Mau tidur siang, mikirin
setrikaan, baru lep sebentar langsung diajak main sama dede. Salah satu tipsnya
biar bisa istirahat, kalau dede lagi bobo, kita juga tikut tidur. Tidur gak
perlu lama-lama 15 menit cukup asal berkualitas. Hilangkan dulu pikiran
mengenai setrikaan, anak-anak dan sebagainya.  Buat bunda yang bekerja, waktu istirahat bisa digunakan
saat ada di bus atau angkutan umum. Mudah-mudahan dapat duduk ya Bu. nah, kalau badan mulai terasa gak enak, kepala sudah mulai pusing dan demam, para Bunda bisa coba mengkonsumsi Theragran-M. Theragran-M adalah vitamin yang bagus untuk mempercepat proses penyembuhan. Kebetulan ada kerabat yang merekomendasikan vitamin itu. Theragran-M juga baik sebagai vitamin untuk masa pemulihan.
https://theragran.co.id/

4   4. Makan
siang tepat pada waktunya. Tapi kan susah, anak saja belum makan. Bunda haru
usahakan makan siang sebelum anak-anak. Waktu untuk makan siang cukup 5 menit.
Sambil menunggu bunda makan, anak-anak bisa kadih mainan. Misalnya menggambar,
main puzzle, main boneka dan sebagainya. Kalau bunda sudah selesai makan dan
sudah kenyang, biasanya lebih tenang dan tidak marah-marah.
5   5. Minimalisir
penggunaan gadget. Menggunakan ponsel pintar suka tidak terasa memakan waktu
kita bersama anak loh. Cek-cek status, eh, taunya sudah 15 menit berlalu.
Mending makan siang dulu ya Bun? Hehehe. Nah, kita bissa atur kapan menggunakan
ponsel. Misalnya saat anak-anak sudah tidur, saat anak-anak sekolah, menunggu
anak saat menjemput mereka dan sebagainya. Kita batasi penggunaan ponsel pintar
kita, sekali buka, tidak lebih dari 5 menit, kecuali ada informasi yang penting
dan mendadak. Tapi kan banyak grup, gimana nih? Pakai skala prioritas saja Bun,
mana informasi yang harus ditanggapi lebih dulu mana yang ditanggapi
belakangan.
6   6. Olah
raga. Diusahakan olah raga, setidaknya kalau kepepet sekali, olah raga dengan
atur pernafasan. Setelah bangun tidur dan sholat subuh, bunda bisa mempraktikannya,
cukup 5-10 menit sehari, tahan nafas sambil dikunci perutnya. Setelah itu,
buang nafas dan lakukan lagi.
7   7. Sering-sering
berkoordinasi dengan suami, bahwa bunda juga butuh suntikan motivasi lo yah.
Sesekali dapat bunga atau dikirimi sms cinta, bisa menambah semangat. Apalagi
kalau ayah, mau berbagi pekerjaan rumah tangga.
8    8.   Perluas
jaringan pertemanan, ini penting sekali nih, kadang-kadang teman atau tetangga
lebih bisa diandalkan ketimbang keluarga sendiri. Mungkin karena teman dan
tetangga tinggal lebih dekat dibanding keluarga kita. Dengan banyak teman,
kemungkinan besar kita akan banyak dapat bantuan dan informasi berharga. Saat
Bunda Rahma sakit dan dirawat di rumah sakit, tetangga lain, membantu mengurus
keluarganya. Ada yang mengirimkan makanan, membantu menjemput anaknya sekolah
dan lain-lain. 
9   9.  Banyak-banyak
berdoa. Doa ibu disinyalir sebagai doa paling manjur di dunia. Maka, semakin
banyak ibu berdoa untuk kesehatan keluarga, Allah akan mengabulkannya. 
j        Melihat peran ibu yang begitu besar dalam keluarga, tidak salah kalau ibu perlu selalu bugar dan sehat seperti superhero. Itulah sebabnya, kesehatan menjadi begitu berharga. karean ibu tidak hanya ada untuk dirinya sendiri, tetapi untuk ornag-orang tercinta di sekitarnya.

”     Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog yang diselenggarakan oleh Blogger Perempuan Network dan Taisho.”

About admin

Check Also

Buntut dari Kasus “Burning Sun” dua Artis FNC Mengundurkan Diri

sumber: koreaboo.com, stasiun TV SBS Kasus pelecehan yang terjadi di sebuah Klub malam “Burning Sun” …

13 comments

  1. Tugas ibu berat ya Lisya…tipsnya bagus nih..kudu dipraktekin juga much..

  2. Ibu.. ga boleh sakit ya.. 🙂

  3. Seorang ibu hrs setrroonggg ��

  4. You are my love kamen rider woman..

  5. Aah IBU nur langsung kebut nih mantap nih,.,Bu ini yg teragran bukan Bu?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

40 − 36 =