Home / Uncategorized / Makan Siang Anak SD di Jepang, Pendidikan tentang Kebutuhan Diri

Makan Siang Anak SD di Jepang, Pendidikan tentang Kebutuhan Diri

sumber: https://www.youtube.com/watch?v=hL5mKE4e4uU

     Makan siang adalah bagian dari
pendidikan di Jepang, hampir 70-80% sekolah SD memiliki kagiatan makan siang
bersama.  Ada sekolah yang menyediakan
makan siang dengan membangun dapur sendiri, namun juga ada sekolah yang memesan
makan siang dari tempat lain. Umumnya, sekolah dasar memiliki dapur dan memasak
sendiri makanannya.
      Makan siang menjadi  bagian dari kurikulum pendidikan sekolah
dasar di Jepang. Anak-anak tidak hanya belajar mengenai makanan dan proses
memasaknya, tetapi juga memahami tubuh dan kebutuhan mereka. Biasanya makan
siang dimulai  jam 12:25  waktu setempat. Masing-masing kelas menunjuk
siswa yang bertugas piket untuk mengambil peralatan manakan dan menu dari
dapur, kemudian membagikannya kepada teman-teman. Makan siang dilakukan dengan
bersama-sama, tidak boleh ada yang duluan. Sebelum makan, petugas piket akan
membacakan menu hari ini, didapat darimana saja. Misalnya, sayuran hari ini
berasal dari mana, siapa yang menanamnya. Untuk menu  makan siang, pemerintah menyarankan agar
sekolah mengambil bahan-bahan makanan dari petani lokal. Tujuannya agar
tercipta sinergi antara pertanian, perikanan dan pendidikan.
      Salah satu sekolah dasar di
wilayah Saitama, bahkan dilengkapi dengan kebun dan sawah. Siswa belajar
menanam padi dan sayuran. Hasil panennya bisa dinikmati bersama saat makan
siang. Sekolah yang terdiri dari 680 siswa memiliki dapur sendiri untuk menyediakan makanan bagi siswanya. Prinsip makan di Jepang adalah “Omittainai” artinya janga buang-buang
atau jangan mubazir. Ambil secukupnya sesuai kebutuhan. Nah untuk menanamkan
kebutuhan, penting bagi siswa memahami proses panjang hingga makanan bisa
terhidang di depan mereka. 
https://www.youtube.com/watch?v=hL5mKE4e4uU
https://www.youtube.com/watch?v=hL5mKE4e4uU
      Saat makan, anak-anak merasa
lebih santai untuk bercakap-cakap dengan temannya. Mereka boleh nambah, dengan
catatan, menu yang tersisa dibagi rata. Setelah makan, peralatan dibereskan
oleh petugas piket. Bekas kotak susu, dirobek, dilipat kemudian dicuci untuk
didaur ulang. Setelah itu, petugas piket kembali meletakkan peralatan makan
bekas pakai ke dapur.
      Di kelas, teman-teman yang tidak
piket membersihkan kelas, menyapu, mengepel mulai dari kelas, tangga, sampai
ruang guru dan toilet. Setelah semua selesai, mereka bisa bersantai dan
siap-siap untuk pulang sekolah.  Seru
banget ya, kita lihat persiapan makan siang untuk siswa SD di Jepang
1.      
Peralatan makan yang dbawa siswa SD di Jepang
biasanya terdiri dari taplak mini, sumpit, sikat, sapu tangan  gigi dan gelas. Peralatan
makan seperti ini dijual di toko dan harus dibawa setiap hari.
Yui Siswa Kelas 5 SD dan peralatan makannya, sumber : https://www.youtube.com/watch?v=hL5mKE4e4uU

2.    Saat waktu makan tiba, 12:25 para siswa
bersiap-siap membereskan meja, alat makan dan memakai baju khusus makan. Siswa
yang menjadi petuga piket, melengkapi baju mereka dengan masker. Siswa petugas
piket harus dicek dulu kesehatan dan kebersihannya, tidak boleh sakit diare
atau sakit menular lain.
3.    Petugas piket
mengambil makanan dan alat makan dari dapur. Makanan terdiri dari nasi, lauk,
sayur dan susu. Makan siang untuk guru sudah termasuk di dalamnya. Peralatan
makan terdiri dari piring, mangkuk untuk sayur dan mangkuk untuk lauk. Sambil menunggu makanan datang, siswa lain cuci tangan.
4.    Makan siang dimulai, sebelum membagikanan
makanan, petuga piket membacakan menu da nasal makanan. Bagi sekolah yang
memiliki kebun, bahan makanan seperti sayur dan buah bisa diambil dari kebun. Petugas
piket membagikan alat makan dan makanan kepada siswa dengan merata. Sebelum
makan para siswa mengatakan “Terima kasih untuk makanannya” sebagai
penghormatan kepada petugas dapur, petani dan petugas piket yang sudah menghadirkan
makanan ke tengah-tengah mereka. Biasanya dalam satu kelas terdiri dari 38 s.d
40 siswa

5.    Usai makan, siswa sikat gigi di tempat. Jika
masih ada sisa makanan bisa dihabiskan dan dibagi rata. Kursi dan meja
dibereskan demikian juga dengan taplak, sumpit dan lainnya. Bekas kardus susu
dirobek dan dilipat. Petugas piket kembali mengantarkan peralatan makan sampai
wastafel dapur, mencuci bekas kardus susus, dan menjemurnya. Bagi anak kelas
1,2 dan 3, peralatan makan cukup diantar sampai depan pintu dapur.
6.   Kegiatan selanjutnya adalah bersih-bersih, yaitu
menyapu, mengepel sekolah. Semua siswa bekerjasama untuk membersihakn sekolah.
Sumber
informasi dan foto: Cafcu media, https://www.youtube.com/watch?v=hL5mKE4e4uU.

About admin

Check Also

Buntut dari Kasus “Burning Sun” dua Artis FNC Mengundurkan Diri

sumber: koreaboo.com, stasiun TV SBS Kasus pelecehan yang terjadi di sebuah Klub malam “Burning Sun” …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

− 3 = 1