Home / Uncategorized / Korea Beri Kelonggaran Izin Bekerja bagi Mahasiswa dengan Keterampilan Manufaktur

Korea Beri Kelonggaran Izin Bekerja bagi Mahasiswa dengan Keterampilan Manufaktur

sumber: http://www.vhrc.vn

       Pemerintah
Korea membuka pintu selebar-lebarnya bagi mahasiswa internasional yang memiliki
keahlian bidang manufaktur.  Para
mahasiswa yang memiliki sertifikat resmi ini akan disediakan pekerjaan paruh
waktu dan mendapatkan insinteif yang sesuai.
      Mulai
Januari 2017 ini, Pemerintah Korea Selatan memberlakukan izin tersebut.
Mahasiswa yang memiliki kemampuan ini diizinkan untuk mengajukan Visa E-7,
yaitu visa bagi tenaga kerja professional. Hal tersebut diungkapkan oleh KPIC
(Korea National Ppuri Industry Centre), di bawah kementerian Perdagangan,
Industri dan Energi.
     “Ppuri”
bermakna akar, dalam Bahasa Korea. Sekotor yang berada di dalamnya adalah semua
lahan bisnis yang berhubungan dengan keterampilan mengolah biji besi, mekanik,
molding, welding dan sebagainya.  Para
pelamar haruslah mahasiswa semester 8 atau di atasnya yang ada  di Universitas Keimyung Daegu, Universitas
Chosun, Perguruan Institut Ilmu Pengetahuan dan Teknologi  Chosun, Perguruan Tinggi Koje di Geojo,
Perguruan Tinggi Ajou Motor  di  Boryeong, dan Kampus Teknologi Inha di
Incheon. Saat ini ada 123 siswa internasional yang menimba ilmu di kampus
tersebut, 25 orang diantaranya akan lulus bulan depan.
       Syarat
lain yang dibutuhkan untuk bisa bekerja di Korea adalah kemampuan bahasa. Uji
Bahasa, kemampuan tes menulis dan wawancara semuanya dilakukan dengan
menggunakan Bahasa Korea. Bagi mereka yang diterima bekerja, bisa merubah izin
tinggalnya di Korea melalui Pengadilan. Pengajuan Visa E-7 di Korea sangat
ketat. Dari 1,16 juta warga internasional yang mengajukan, hanya 1,8% yang
mendapatkan Visa tersebut. Tapi pemerintah memudahkan aturan ini karena warga
negara korea yang bekerja di bidang ini menurun.
      Korea
Selatan ini tengah mengalami angka pengangguran yang tinggi. Khususnya bagi
warga di bawa usia 30 tahun. Bidang insutri manufaktur kekurangan pekerja, ini
berbahaya bagi masa depan industri Korea. Sebetulnya kebijakan ini sudah
diluncurkan pada 2003 namun pemerintah mengalami kesulitan menerapkannya.
Sekitar 300.000 pekerja asal Vietnam, Mongolia dan Filipina datang ke Korea dan
bekerja di bidang manufaktur. Namun kini, Kebanyakan mereka dipulangkan karena
Visa nya sudah berakhir.
     Salah satu penyebab menurunnya
angka pekerja Korea di bidang manufaktur adalah nilai-nilai yang kini dianut
oleh kaum muda. Sepuluh tahun yang lalu, jika bertanya kepada anak-anak Korea,
apa cita-cita mereka, mereka masih menjawab ingin jadi dokter, ingin jadi
insinyur, atlet dan presiden. Namun kini, siswa SD dan SMP lebih tertarik
menjadi selebriti.
Sumber infomari:
koreatimes.co.kr, sumber foto: http://www.vhrc.vn

About admin

Check Also

Buntut dari Kasus “Burning Sun” dua Artis FNC Mengundurkan Diri

sumber: koreaboo.com, stasiun TV SBS Kasus pelecehan yang terjadi di sebuah Klub malam “Burning Sun” …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

56 − = 47